Minggu, 28 September 2014



          Assalamu’alaikum wr. wb.
          Saya Ridwan Setiawan, saya sekolah tingkat SMA kelas X bagian MIA di SMA N 38 Jakarta. Kali ini saya akan membagikan pengetahuan saya tentang indahnya sabar.
          Menurut pengalaman saya, banyak yang selalu menyarankan saya untuk marah ketika saya dijahili, dicaci-maki, dan dicemoohkan, padahal saya ingin sekali untuk tidak marah dan mengabaikan hal itu. Saya berusaha untuk mengingatkan ke teman saya kalau saya ingin sabar, mulai dari beberapa hal yang memotivasi saya untuk sabar, bahkan hingga ayat-ayat Al-Qur’an, tapi nyatanya mereka ingin saya marah ketika diperlakukan tidak menyenangkan. Saya bingung sama teman-teman saya... saya, kan boleh menentukan hak saya untuk marah atau sabar. Katanya, sih kalau orang nggak bisa marah itu lemah. Emang, sih... tapi kan nggak selamanya. Kata salah satu robot yang ada di film Transformers (saya kurang tahu yang ke berapa) “...Tapi, biasanya yang menang adalah pecundang”, atau mungkin “...Tapi, pecundanglah yang biasanya menang” (mungkin saya lupa susunan katanya). Kata-kata itu mungkin ada benarnya juga kalau ada doa, usaha, ikhtiar, dan tawakkal dari kalian.
Mungkin kamu nggak tahu kalau ada hal yang menyenangkan untuk menyalurkan rasa amarah. Kalian bisa mengekspresikan amarah kalian seperti ketika mandi, berteriaklah di kolam anda. Kalian bisa marah sepuasnya di kolam tersebut. Nanti juga ketika orang lewat, pasti dia hanya mendengar suara vokal dan gelembung yang meletus di kolam (seperti “Agleblekglebuk,”). Atau carilah hal-hal yan menyenangkan seperti menggambar. Menggambar adalah salah satu penyaluran emosi saya. Karena menggambar itu bisa mengekspresikan emosi saya (mungkin kamu juga). Saya terinspirasi dengan sebuah video yang dimana seoang anak itu selalu mendengar orangtuanya bertengkar, apalagi dia selalu di caci-maki temannya. Tapi, setelah dia dihajar temannya di sekolahya, dia melihat seorang perempuan yang bermain sesuatu (saya lupa apa namanya (yang ada 8 kotak dan 1  setengah lingkaran)). Saat sepi, dia bermain permainan itu dan menari ala modern (mungkin break dance). Akhirnya, saat hari berikutnya di sekolah, dia mendapat surat di mejanya, dia buka, dan tulisannya adalah ”Teach us”. Dan saya termotivasi dari film itu untuk sabar, karena balasannya juga nanti dapet sendiri. Saya juga termoivasi dengan cerita Muhammad yang diludahi dan memberi makan orang buta yang kafir. Subahaanallaah, sabarnya dia. Oh iya, kalau Nabi Muhammad melakukan kesalahan, dia akan meminta maaf dan memeluk orang yang disakitinya. Subahaanallaah. Oleh karena itu, marilah mencoba untuk berperilaku sabar.
Banyak ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyatakan kalau kita harus sabar. Hadis yang saya tahu hanya ini:“Janganlah kamu suka marah, maka bagimu surga.” Artinya  kalau kita sabar, surgalah balasannya. Al-Qur’an yang saya tahu adalah Q.S. An-Nahl ayat 126 yang berbunyi seperti ini:
Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu[846]. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [846]  maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita.
Artinya, lebih baik bersabar daripada membalas perbuatannya karena itulah yang Allah SWT. suka dari kita yang suka sabar. Saya menemukan sebuah ayat yang di mana hal ini yang biasa saya lakukan jika saya akan bertemu dengan orang yang jahilnya keterlaluan terhadap saya. Bunyi artinya seperti ini:
Dan Bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. (Q.S. Al-Muzzammil 73:10)
Artinya, kita boleh menjauhinya, tapi dengan cara yang baik seperti melarikan diri darinya untuk tidak membuat sebuah masalah. Lagipula, saya juga merasa malas kalau ada sebuah masalah saja yang mengundang amarah saya meningkat.
          Mungkin itu saja yang bisa saya bagikan kepadamu. Kalau bisa, saya ingin menulis sebuah buku yang berceritakan persahabatan seorang wanita yang solehah dengan seekor naga yang ramah. Di situ, aku juga akan menyelipkan beberapa amanat yang tersirat tentang IQ, EQ, dan SQ yang mungkin akan bermanfaat. Saya berniat menuliskan bukunya jika saya mungkin punya inspirasi dan beberapa survei yang cocok, soalnya pengetahuan saya masih kurang walaupun saya bisa sedikit membayang-bayangkannya. Lagipula, saya bisa menggambarkan karakternya. Sudahlah, tidak penting. Sekian dari saya dan kurang lebihnya mohon maaf kalau ada salah ketik atau arti. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar